BOYOLALI, wartosolo.com- Bagi masyarakat Simo dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan Masjid Riyadlul Jannah (MRJ) Dukuh Ngreni Desa/Kecamatan Simo Boyolali. Sebagian kalangan muda menyebutnya sebagai masjid unik dan keren dengan berbagai program-programnya.
Tidak seperti biasanya, perhelatan Subuh Berjamaah Ahad (23/7) kemarin, takmir setempat menghadirkan seorang perwira polisi untuk ngaji (sosialisasi) tentang bahaya Narkoba, pencegahan dan penanggulangannya. Kegiatan itu dikemas dengan tema "Dari Masjid Indonesia Bebas Narkoba".
AKBP Bakti Andriyono sebagai narasumber menuturkan bahwa salah satu cara pencegahan narkoba adalah dengan memenuhi waktu anak-anak muda dengan kegiatan-kegiatan positif.
"MRJ bisa menjadi contoh bagi masjid yang lain dalam berdakwah dan berkegiatan. Nyaris tiap hari selalu penuh dengan kegiatan-kegiatan positif," tutur Kabag Dalops Roop Polda DIY tersebut.
Perwira menengah ini menyampaikan, bahwa lingkungan keluarga dan masyarakat sangat mempengaruhi karakter dan kebiasaan generasi muda, dan masjid bisa menjadi institusi yang efektif untuk mewujudkannya.
Kegiatan yang menghadirkan petinggi Polri ini ternyata cukup diminati masyarakat dan jamaa. Diperkirakan tidak kurang dari 700 jamaah hadir dalam kegiatan rohani tersebut. Sebelum kegiatan ini diselenggarakan, takmir MRJ pro-aktif berkirim surat kepada sekolah/madrasah sekitar masjid. Isi surat itu mengajak siswa untuk mengikuti kegiatan Minggu pagi.
Cek berita terkait : http://www.wartosolo.com/2017/04/takmir-mrj-ajak-subuh-berjamaah-bersama-mantan-rocker.html
Seperti diketahui, misi utama MRJ tak hanya menyalatkan orang hidup, tetapi juga memiliki visi agar bisa menjadi masjid yang bermanfaat bagi seluas-luasnya dakwah dan sebanyak-banyaknya umat. Pihak Takmir MRJ pun selalu berusaha agar masjid tidak hanya dimonopoli oleh kalangan orang tua saja atau sebaliknya. Tetapi seluruh elemen generasi, baik orang tua, ibu-ibu, pemuda/remaja dan anak-anak mendapatkan ruang yang sama untuk berkegiatan.
Sementara itu, Wakil Ketua Takmir Muhammad Isnaeni, mengatakan, materi tausiah dan pengisinya kali ini memang beda dari biasanya. Ada alasan-alasan tertentu mengapa tema narkoba dan pengisi dari kepolisian yang dihadirkan ke jamaah.
"Memang Simo khususnya bukanlah daerah endemi narkoba. Tapi itu bukan alasan untuk kita membantu menyosialisasikan bahaya narkoba. Karena mobilitas anak muda terutama ketika sudah kuliah atau kerja kadang sulit dipantau oleh orang tua lagi." terangnya.(*/)